Minggu, 14 April 2013

ISHAK DI NEGERI ORANG FILISTIN


Ishak di negeri orang Filistin ( Kej 26 : 1 – 6 )
          Malam ini saya ingin membagikan mengenai Ishak yang saat itu berada di negeri orang Filistin. Seperti yang kita telah baca perikop tadi, Alkitab mengatakan bahwa saat itu timbullah kelaparan di negeri itu, dan itu bukanlah kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham juga. Saya yakin bahwa bencana kelaparan itu bukanlah kelaparan biasa tetapi bencana kelaparan yang cukup serius, sehingga membuat Ishak ingin pergi mencari makanan ke negeri orang Mesir itu.
          Sama seperti saat ini dunia kita sedang mengalami suatu situasi sulit yang mengakibatkan goyangnya perekonomian dunia. Banyak PHK dimana – mana yang mengakibatkan banyak orang mengencangkan ikat pinggang untuk bertahan hidup dalam situasi sulit ini. Tetapi pada situasi sulit seperti Ishak di atas, Tuhan berfirman kepadanya bahwa “ janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan kukatakan kepadamu, “ (ayat 2 )
          Saya mengambil suatu gambaran bahwa mesir itu adalah dunia kita sehari – hari, dan negeri yang di katakan oleh Tuhan adalah Kerajaan Tuhan Yesus, atau kehidupan rohani kita. Seperti keadaan mesir yang saat itu sedang mengalami kelaparan yang cukup dahsyat, begitu juga keadaan dunia saat ini. Tapi apa yang firman Tuhan katakan bahwa, kita harus diam di negeri yang telah Tuhan tunjukkan ( saya gambarkan seperti kehidupan kerajaan Kristus atau hidup dalam janji – janjiNya ). ( ayat 3 )
          Setelah kita taat pada firmannya, maka Tuhan berjanji bahwa Ia akan menyertai kita sama seperti Ia menyertai Ishak dan memberkati kita. Dan Ia akan menepati sumpah yang telah ia ikrarkan kepada Abraham, yang tentu juga berlaku bagi kita keturunan yang tidak langsung dari Abraham.
          Hanya saja pemenuhan janji Tuhan itu tidak terjadi begitu saja, tetapi karena Abraham ( ayahnya ) telah mendengarkan FirmanNya dan memelihara kewajibannya kepada Tuhan. Yaitu segala perintah, ketetapan dan Hukum Tuhan. ( ayat 5 )
          Puji Tuhan segala perintah, ketetapan dan Hukum Tuhan, telah dirangkumkan oleh banyak orang yang terlibat dalam berbagai peristiwa yang telah terjadi tersebut menjadi sebuah Alkitab yang telah kita baca ini. Dengan kata lain apabila kita sama seperti Abraham yang mendengarkan Firman Tuhan dan memelihara kewajibannya kepada Tuhan niscaya kita juga akan diberkati sesuai dengan janji yang telah Tuhan janjikan di Alkitab tersebut. Namun tentu saja kita harus mempunyai iman untuk menanti janji – janji tersebut digenapi sesuai dengan rencana Tuhan, bukan rencana kita.
          Maka setelah Ishak menabur di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat, sebab ia diberkati Tuhan. Sama seperti keadaan kita sekarang ini apabila kita taat dan hidup dalam segala perintahNya, dan percaya akan semua janji – janjiNya, kalau Tuhan menghendaki kita akan diberkati juga seperti Tuhan telah memberkati Ishak. ( ayat 12 )
          Tetapi ceritanya tidak sampai di situ saja. Ishak ternyata juga mendapatkan persoalan dari orang Filistin. Mereka cemburu karena melihat bahwa Ishak mempunyai banyak harta yang didapatkan oleh karena kasih karunia Tuhan. Maka orang Filistin itu mengusir mereka dan menutup sumur yang telah di gali pada zaman Abraham tersebut. ( ayat 15 )
          Setelah diusir oleh orang Filistin tersebut maka pergilah ia ke gerar dan menetap disitu, ia menggali kembali sumur yang telah di gali pada zaman Abraham. Hanya saja pada setelah melihat banyak air dari sumur tersebut para gembala di gerar bertengkar sama Ishak. ( ayat 20 ). Di sini kita dapat belajar dari Ishak ini, bahwa Ia sama sekali tidak melawan kepada orang gerar tersebut, Ia sabar dan berusaha menggali sumur lain yang digali oleh bapanya Abraham ( ayat 21 ). Kemudian ternyata setelah di gali kembali ia bertengkar lagi tentang sumur itu, sekali lagi ia tetap mengalah kepada gembala di gerar tersebut. Akhirnya Tuhan membuka jalan kepadanya pada sumur yang ketiga ia tidak mengalami pertengkaran kembali. ( ayat 22 ).
          Sikap yang diambil oleh Ishak ini sama juga dengan ajarannya Tuhan Yesus. Adapun seperti berkatilah orang yang menganiaya kamu, kesabaran Tuhan Yesus pada saat ia di aniaya. Hal ini sebenarnya hampir seperti menubuatkan akan pribadinya Yesus. Sama seperti pada waktu Abraham menyerahkan Ishak pada korban bakaran, Yesus juga di serahkan oleh Bapa di surga untuk menebus dosa kita. Jadi tokoh Ishak ini mempunyai suatu gambaran yang sempurna mengenai Tuhan Yesus. Dan kita bisa belajar banyak dari tokoh ini.
          Dan terakhir pelajaran yang dapat kita ambil dari tokoh ini adalah, sama seperti bapanya ( Abraham ), yang selalu mendirikan mezbah untuk menyenangkan hati Tuhan, maka ia pun mendirikan mezbah dan memanggil nama Tuhan ( yang dapat saya gambarkan seperti membangun mezbah doa pribadi kepada Tuhan kita dan menyenangkan hati Tuhan sama seperti Abraham, Ishak  yang juga menyenangkan hati Tuhan ).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar