Selasa, 23 April 2013

1. Allah yang Berkelimpahan dalam Perjanjian Lama


1. Allah yang Berkelimpahan dalam Perjanjian Lama

Buka Alkitab Anda dan bacakan dengan bersuara:
Kejadian 12, 1-3
Hafalkan ayat ini: Yohanes 10.10 ‘Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan; Saya datang supaya mereka memperoleh hidup, dan hidup dalam berkelimpahan’
Diskusikan tentang ini: Apa yang Anda pikir ketika Tuhan berkata melalui Maleakhi 3, 10-12 bahwa dia akan membuka tingkap-tingkap di langit
Sesuatu untuk dilaksanakan sebelum pelajaran berikutnya:
Jika Anda merasa tertarik dengan pelajaran pertama ini, jadi sebelum pertemuan berikutnya kita ingin melihat apakah Anda dapat membawa seseorang yang lain dengan Anda, mereka dapat segera mendapatkan pelajaran ini
Pekerjaan Tertulis Diploma:
Tuliskan satu halaman jelaskan berkat-berkat yang dijanjikan kepada umat Tuhan apabila taat dalam Ulangan 28.
Renungkan kata demi kata dari ayat berikut: Yeremia 29.11

Dalam tiga bagian pertama, panorama, tinjauan sejarah akan dilihat bagaimana Allah bersepakat dengan orang-orang dari abad pertama Adam hingga pelajaran sejarah dalam buku Wahyu. Karena kita melampaui suatu perjalanan usia kita dapat dengan yakin datang kepada suatu kesimpulan yang jelas dan tetgas - katakanlah, bahwa Tuhan adalah Tuhan yang berkelimpahan dan kaya; dan dalam beberapa bagian adalah kehendaknya untuk melihat umatnya memasuki kekayaannya dan menginginkannya kepada mereka.
Memasuki Firman Tuhan membawa terang (Mazmur 119:130) – sebagaimana kita menskan Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, terang cahaya Firman kebenaran Tuhan menyingkapkan kelimpahan, kekayaan, kehendak dan kemampuannya menjamin umatnya memasukinya. 
Sejak permulaan kita melihat bahwa dunia dijadikan dan dipenuhi oleh bahan kebutuhan hidup, tanaman-tanaman, burung-burung dan pohon-pohon di dalam Kejadian 1:27-31 kita lihat bahwa Adam telah diberikan wewenang untuk berkuasa atas harta peninggalan yang banyak dan luar biasa ini.
Layak untuk diingat bahwa dunia ini dijadikan untuk dinikmati oleh Tuhan dan umatNya – adalah jelas di sini bahwa itu tidak dimaksudkan untuk setan dan para pengikutnya. Kejatuhan manusia membawa Setan dan keinginannya mencuri, membunuh dan membinasakan, satu harta peninggalan yang luar biasa yang sekarang diserang oleh duri dan onak (Kej. 3:17-18). Pertempuran yang telah dimulai sejak lama ini masih sedang berlangsung hingga hari ini; Yesus menyederhanakan dengan mengatakan bahwa Dia datang untuk memberi kita hidup, kesehatan, kekayaan dan segala sesuatu yang baik tetapi setan akan datang dan merampok harta kekayaan yang merupakan warisan Tuhan kepada kita (Yoh 10:10)
Tuhan menyatakan dirinya sendiri kepada Abram sebagai Tuhan yang berjanji; Dia memberikan tujuh kepadanya – semuanya berpusat pada keinginannya terutama memberkati Abram, dan melalui dia memberkati keseluruhan dunia (Kejadian 12:1-3) – nyata bahwa di dalam Abraham Dia menemukan seseorang untuk menggenapi tujuan yang pertama telah diberikan kepada Adam. Begitu Besar kehendak Tuhan memberkati Abraham (dan akhirnya seluruh dunia) bahwa dia menegaskan janjinya kepadanya beberapa kali (Kejadian 15:1, 17:3-6, 18:17-18, 22:17); dan sebelum dia mati dikatakan kepadanya bahwa "Tuhan telah memberkati dia dalam segala hal" (Kejadian 24:1) 
Jika kita melihat pada zaman Musa kita melihat umat tuhan (dan keturunan Abraham) memasuki rencana dan mimpi yang telah disingkapkan oleh Tuhan kepada Abraham (Keluaran 1:7) – bahkan ketika mereka masih dalam perbudakan. Sebagaimana Adam telah diberikan warisan harta kekayaan yang banyak dan berlimpah ruah – Musa juga diberikan suatu tujuan yang susunannya sama yang tanah perjanjian yang berkelimpahan susu dan madunya (Keluaran 3:8), sebagaimana telah diberikan kepada Abraham (Kejadian 12:6-7). Orang Israel tidak meninggalkan perbudakan sebagai orang miskin –mereka menjarah orang-orang Mesir (Keluaran 3:21-22; 12:36) sebagaimana Tuhan janjikan kepada Abraham terbukti benar (Kejadian 15:14)
Selama waktu persiapan memasuki tanah perjanjian dan orang Israel menjadi tidak percaya dalam padang gurun; seperti waktu yang lama di Mesir, bahkan dalam siatuasi tidak dalam kehendak Tuhan, kemurahan dan anugerah Tuhan masih diberikan kepada umatNya. Mereka mengalami mujizat berkelanjutan ketika meminta makanan yang diturunkan dari surga, pakaian mereka tidak menjadi usang dan disamping semua keheranan itu, alas kaki mereka juga tidak lapuk (Ulangan 8:4 dan 29:5). Secara tetap, warisan harta kekayaan yang menjadi milik mereka dibawa kembali menjadi perhatian mereka sehinga mereka dipaksa memasuki kepenuhi pemberian Tuhan: (Ulangan 5:33, 6:10, 8:10 dan Yosua 1:8). Dalam Ulangan 28 kita melihat pernyataan yang tegas bahwa kemiskinan adalah kutuk dan kelimpahan adalah kehendak Tuhan kepada umatNya – apakah pasal ini tidak jelas mengungkapkan rencana baik Tuhan kepada umatNya?
Salomo barangkali dapat dilihat sebagai orang paling kaya yang pernah ada; dan alasan mengapa dia menjadi paling kaya adalah karena Tuhan yang membuatnya menjadi kaya. Dalam 1 Raja 3:10-14 Salomo meminta hikmat, tetapi sebagaimana kemudian disingkapkan kepada kita dalam Amsal 3:16 (ingat bahwa dia yang menulis Alkitab itu!), siapa juga yang meminta hikmat akan mendapatkan kekayaan dan penghormatan, bandingkan sendiri hasilnya dengan 1 Raja 10:14-29. Berbicara tentang hikmat, bagaimana buku hikmat dalam Ayub, Mazmur, Amsal dan Pengkhotbah tunjukkan? Baik, disamping semua pencobaan dan penderitannya, Ayub 42:10-16 menyingkapkan bahwa kata akhir firman Tuhan dalam semuanya telah terjadi bahwa Ayub menikmati kekuayaan luar biasa kembali, dan bahkan dalam ukuran yang semakin meningkat. Untuk buku hikmat yang lain, mereka berbicara untuk diri mereka sendiri:
Mazmur 25:13 ‘Dia akan menikmati hari-harinya dalam kekayaan, dan anak cucunya akan memiliki tanah.
Mazmur 35:27 ‘Tuhan ditinggikan, oleh orang yang dikasihinya
Mazmur 128:2 ‘Kamu akan memakan roti jerih payahmu, berkat-berkat dan kekayaan akan menjadi milikmu’
Amsal 10:22 ‘Berkat Tuhan membuat kaya, dan tidak ditambahkannya masalah ke dalamnya’
Amsal 13:21 ‘Kekayaan adalah imbalan atas kebenaran’
Pengkhotbah 2:26 ‘Kepada orang berdisa dia memberikan pekerjaan untuk mengumpulkan dan menyimpan kekayaan itu kepada orang yang disenangi oleh Tuhan’.
Bahkan dalam pembuangan di Babel, Tuhan membangkitkan seorang Nabi untuk mewujudkan rencana-rencana baik atas umatnya dan kehendaknya atas mereka. Orang sering mengutip dari Yeremia 29:11 untuk menunjukkan kebaikan Tuhan, yang secara pasti benar; tetapi bahkan lebih lagi benar dan sesuai dikatakan kepada orang buangan, umat pemberontak 'Karena Aku tahu rancangan-rancanganku kepadamu' kata Tuhan, 'Rencana-rencana memperkaya kamu dan tidak mencelakakan kamu, rencana-rencana yang memberikan kepadamu harapan dan masa depan'. Terakhir, setelah pembuangan ke Babel, pasal terakhir dari Kitab terakhir Perjanjian Lama kita melihat Tuhan menguatkan umatnya untuk bekerjsama dengan Dia sehingga dia dapat membuka tingkap-tingkap di langit dan mencurahkan begitu banyak berkat sehingga umatnya akan kebanjiran olehnya (Maleakhi 3, 10-12).
Jadi dari pasal-pasal awal dari buku pertama Perjanjian Lama hingga pasal terakhir dari buku terakhir, dari Eden ke Mesir, ke padang gurun, ke Kanaan dan bahkan ke Babel, kita melihat Tuhan mendorong dan mengingatkan umatnya tentang harta kekayaan dan kelimpahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar