Senin, 08 September 2014

Uskup Inggris Minta Jihad Tak Boleh Pulang ke Negaranya Lagi

Uskup Inggris Minta Jihad Tak Boleh Pulang ke Negaranya Lagi

TUESDAY, 26 AUGUST 2014

Total View : 1346 times

Setelah kematian seorang jurnalis Amerika James Foley yang diperkirakan dibunuh oleh militan ISIS asal Inggris, yang dikenal sebagai John Jihadis, Inggris mulai melakukan antisipasi. Bahkan uskup Inggris meminta kepada pemerintah agar mereka yang jihad dan menjadi militan, tidak boleh lagi pulang ke negara Inggris selamanya.

"Mereka tidak boleh punya akses istimewa bepergian denganpassport Inggris dengan disertai perlindungan – dan mereka tentu saja tidak boleh kembali ke sini dengan kemampuan barbar dan penuh darah yang telah mereka dapatkan," ujar Lord Carey, mantan Uskup di Canterbury.

"Anak muda yang bepergian ke luar negeri untuk melakukan jihad harus tahu bahwa sebelum mereka pergi, mereka tidak bisa kembali ke masyarakat. Mereka harus tahu bahwa keistimewaan dan kemewahan di negara kita akan menolak mereka di masa depan," ujarnya lagi. Hal ini dikemukakannya setelah militan mengeluarkanvideo pembunuhan jurnalis James Foley.

Sampai saat ini pemerintah Inggris masih mengidentifikasi kebenaran pembunuh James Voley, apakah benar John Jihadis. Menurut Sunday Times, Sekretaris Luar Negeri Inggris Philip Hammond menyatakan bahwa ada lebih dari 500 jihad asal Inggris yang bepergian ke Suriah atau Irak selama beberapa tahun terakhir ini. Passport mereka pun sudah dilarang, menurut Hammond.

"Keikutsertaan masyarakat Inggris kejadian horor minggu lalu merupakan bukti ke depan ancaman yang akan kita terima dari orang-orang tertentu yang membawa passport kita tapi tidak mempunyai nilai-nilai yang kita anut," ujar Hammond.
Hal yang sama juga harus menjadi perhatian Indonesia. Di saat Indonesia menganut Pancasila dan kedamaian, ada pihak-pihak ekstrimis yang menginginkan sebaliknya. Harus ada tindak lanjut, jika dibiarkan, maka kebhineka-ikaan Indonesia bisa saja hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar