Malaysia Akan Legalkan Pemaksaan Agama Untuk Anak-Anak
Related Articles
TUESDAY, 09 JULY 2013
Total View : 1542 times
Rancangan undang-undang mengenai pelegalan pemaksaan kepercayaan kepada agama mayoritas yang ditujukkan bagi anak-anak di Malaysia kini telah memasuki tahap pertimbangan dewan kabinet Malaysia. Todd Nettleton dari VOM USA mengatakan, "Ini merupakan tantangan signifikan bagi penginjilan. Undang-Undang ini nantinya memiliki potensi untuk menambah beban tantangan dan bahkan tekanan dan penganiayaan yang sudah terjadi."
Dalam RUU tersebut tertulis bahwa Undang-Undang mengizinkan salah satu orangtua (ayah/ibu) mengganti agama/kepercayaan anak mereka menjadi agama mayoritas tanpa persetujuan dari pihak orangtua yang lain.
Pengajuan RUU tersebut sudah dilakukan sejak Juni akhir lalu dan tinggal menunggu pensahan dari pemerintah.
"Saya mengerti amandemen ini bertentangan dengan keputusan kabinet yang diumumkan pada tanggal 23 April tahun 2009 dimana orangtua tunggal tidak dapat mengubah agama anak mereka yang masih berada di bawah umur," kata Todd dalam kutipannya terhadap Malaysia Chronicle.
"Jika demikian, ini bukan pertama kalinya kabinet dikendalikan terlalu jauh oleh fungsionaris pegawai negeri. Pemicu utama terjadinya Islamisasi di negara ini," tambahnya. Nettleton mengatakan konsekuensi dari perubahan yang diusulkan ini mampu menjadi gelombang pasang budaya, jika konsep inti akhirnya disahkan.
"Masalah muncul ketika salah satu orang tua dapat memutuskan bahwa agama anak bisa berubah, yang dapat mempengaruhi banyak hal dalam budaya mereka," tambahnya.
"Jika demikian, ini bukan pertama kalinya kabinet dikendalikan terlalu jauh oleh fungsionaris pegawai negeri. Pemicu utama terjadinya Islamisasi di negara ini," tambahnya. Nettleton mengatakan konsekuensi dari perubahan yang diusulkan ini mampu menjadi gelombang pasang budaya, jika konsep inti akhirnya disahkan.
"Masalah muncul ketika salah satu orang tua dapat memutuskan bahwa agama anak bisa berubah, yang dapat mempengaruhi banyak hal dalam budaya mereka," tambahnya.
Menurut kontroversi RUU, pemerintah Malaysia masih membutuhkan banyak waktu untuk meninjau kembali. Jika RUU ini disahkan, maka akan menjadi ancaman bagi agama minoritas, termasuk gereja-gereja di Malaysia. "Masih banyak yang harus dilakukan agar kita bisa menembus komunitas disini dan benar-benar membawa Injil masuk ke komunitas ini. Ini adalah tugas dan tantangan yang berat dan kita mendoakan agar misi ini sukses," tambahnya.
Mari doakan agar Saudara-Saudara seiman kita yang berada di sana dapat bertahan dalam pertumbuhan iman mereka. "Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar