Minggu, 09 Februari 2014

Tuhan "Dilarang Masuk" ke Sekolah-sekolah di AS

Tuhan "Dilarang Masuk" ke Sekolah-sekolah di AS

MONDAY, 27 JANUARY 2014

Total View : 2005 times

Jika pekan lalu kita mendengar kabar tentang anak muda yangdilarang menyebut-nyebut ayat Alkitab saat membagikan presentasi di depan kelas, ternyata itu bukan satu-satunya. Pada bulan Januari 2014 ini, peristiwa pelecehan terhadap kekristenan kembali terjadi di instansi pendidikan di AS.

Penasihat Umum Advocates for Faith and Freedom Bob Tyler menceritakan laporan yang ia terima baru-baru ini. Seorang anak kelas 7 di sebuah sekolah di Boston mendapat intimidasi dari gurunya yang ateis.

"Guru ateis itu berkata, "Kami kaum ateis menertawakan kalian, orang-orang Kristen. Tidak ada yang akan percaya pada Tuhan (dalam 50 tahun) karena sains telah membuktikan bahwa tidak ada Tuhan"," jelas Tyler kepada Christian News Network. "Itu sangat memalukan."

Advocates for Faith and Freedom telah menerima laporan serupa, dimana seorang anak dipaksa tutup mulut oleh gurunya di sekolah di California karena hendak membacakan ayat Yohanes 3:16 dalam presentasinya tentang Natal.

"[Guru itu] berkata, "Yesus tidak diizinkan masuk ke sekolah"," kata Tyler. Sang guru juga membuang hadiah Natal yang diberikan murid lain untuknya. Pihak kepala sekolah bahkan mendukung tindakan guru wanita tersebut.

Menurut Tyler, kekristenan dan ketuhanan semakin ditolak oleh banyak sekolah di AS. Kebanyakan intimidasi datang bukan dari sesama murid, melainkan dari pihak ofisial sekolah.

"Kami telah menemukan peningkatan yang dramatis dari jumlah sambungan telepon (yang masuk) dari seluruh AS, yang berisi kabar anak-anak di sekolah negeri yang dimusuhi karena iman mereka," ungkap Tyler.

Tyler mengkhawatirkan tekanan yang dilakukan sekolah terhadap Kekristenan dan Tuhan akan berpengaruh terhadap generasi masa depan, dimana kelak mereka akan meragukan Alkitab.

"Dengan adanya indoktrinasi yang berkaitan dengan orientasi seksual dan isu gender, kita akan melihat banyak anak di masa depan yang membaca Alkitab lalu berkata, "Oh, Alkitab tidak mungkin benar. Alkitab pasti salah.""

Namun demikian, bersama organisasi nirlaba yang ia geluti, Tyler dkk sedang menyusun gerakan untuk melindungi kebebasan beragama di sekolah-sekolah di AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar