Seluruh Gereja di Arab Saudi Akan Dihancurkan
THURSDAY, 04 APRIL 2013
Total View : 4298 times
Awal bulan ini, sebuah media berita lokal, MNN Online mengabarkan bahwa pemerintah Arab Saudi mengibarkan bendera merah untuk umat Kristen yang ada di sana. "Kelompok radikal resmi Muslim terkenal yang ada di Arab Saudi, The Grand Mufti, mengumumkan akan memusnahkan semua gereja yang ada di wilayah tersebut," kata Todd Nettleton, juru bicara Voice of the Martyrs USA.
Sheikh Abdul Aziz bin Abdullah, pemimpin tertinggi The Grand Mufti of Saudi Arabia bersama delegasi dari negara-negara Islam lainnya, seperti Kuwait, Oman, Yaman, Bahrain, Qatar, dan Uni Emirat Arab rencananya akan menghancurkan semua gereja. "Kami tidak sedang membicarakan tentang banyak gereja, namun tentang sedikit gereja yang diizinkan untuk melayani orang asing yang tinggal di negara tersebut," menurut laporan Nettleton.
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi telah menghukum mati seorang Kristen yang berusaha menyebarkan Alkitab dan pernik agama lainnya, seperti buku dan Salib. Selain itu, mereka kerap melakukan pelecehan, pemukulan, dan aniaya terhadap warganya yang pindah keyakinan ke agama minoritas dan juga kepada warga asing yang dituding menyebarkan agama non-Muslim di Arab Saudi.
Kelompok Mufti menyatakan bahwa pemerintah Arab Saudi akan melarang pendeta agama non-Muslim masuk ke negaranya sehingga hal itu akan semakin mempersulit umat non-Muslim untuk berhubungan dengan pendetanya dan melakukan ibadah secara rutin. Hal ini menjadi masalah serius bagi Roma Katolik dan Kristen Ortodoks yang mengharuskan adanya sakramen dari pendeta kepada jemaat secara rutin.
Peristiwa yang terjadi di Arab Saudi mungkin hanya salah satu contoh dari banyak kasus penganiayaan terhadap kekristenan di dunia. Seperti apa yang tertulis dalam Alkitab, bahwa pada saatnya nanti di akhir jaman akan terjadi bentuk penolakan dan pemberontakan terhadap Injil. Akan tetapi, sebagai anak-anak Tuhan, kita harus dapat mempertahankan iman kepercayaan kita sampai kedatangan-Nya untuk kedua kali dan tetap memberitakan Injil ke seluruh dunia berapapun harganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar