Ribuan Umat Berkemah di Sekitar Gereja yang Akan Dirobohkan
TUESDAY, 08 APRIL 2014
Total View : 1264 times
Sebuah gereja di Provinsi Zhejiang akan segera diratakan dengan tanah, menurut pemerintah setempat karena melanggar peraturan daerah. Namun, menurut lansiran Washington Post, kekuatiran umat Kristen yang tumbuh terlalu cepat di sana merupakan penyebab utama pejabat gerah. Atas keputusan ini, ribuan umat Kristen Tiongkok berkemah di sekitar gereja tersebut.
Pada bulan Februari, pejabat local berkampanye untuk menghancurkan rumah-rumah ibadah umat Kristen. Beberapa pemimpin Kristen di sana menyatakan bahwa sekretaris Partai Komunis keberatan melihat banyak tanda salib besar terpampang di sepanjang jalan utama. Awalnya, banyak poster dan simbol salib di sepanjang jalan yang kemudian diturunkan secara paksa. Setidaknya ada enam simbol salib yang telah diturunkan di Tiongkok, termasuk Hangzhou dan Zhoushan, menurut ChinaAid, sebuah kelompok advokasi Kristen yang berbasis di Texas.
Namun kini, gereja terbesar di Sanjiang yang dapat menampung hingga 2.000 orang itupun terancam dirobohkan karena aturan baru yang berlaku, setelah sebelumnya pejabat setempat memerintahkan penghancuran beberapa menara kecil di gereja. "Ketika para pemimpin gereja menolak, pejabat mengancam akan meruntuhkan seluruh bangunan," kata Zheng Leguo, pemimpin gereja Injili dari Wenzhou.
Gereja-gereja di Tiongkok biasanya didirikan secara swadana, yaitu dari sumbangan para umat Kristen setempat. Mereka patungan hingga lebih dari 20 juta yuan (setara US$ 3,2 juta) untuk dapat membangun gereja yang berdiri tahun lalu tersebut.
"Dari apa yang mereka bahas selama negosiasi, intinya adalah bukan tentang pembangunannya yang ilegal, tetapi tentang agama Kristen yang berkembang dengan cepat," kata seorang pemimpin Kristen setempat, yang berkemah bersama 3.000 jemaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar