Kondisi Kekristenan Di Cina Dinilai Sudah Membaik
MONDAY, 03 MARCH 2014
Total View : 1316 times
Rev. Paul Estabrooks dari Open Doors Kanada menyampaikan bahwa saat ini kondisi Kekristenan di Republik Rakyat Cina secara keseluruhan dapat dikatakan telah membaik, dibanding dengan gelombang penganiayaan yang mereka terima sejak era Revolusi Kebudayaan.
"Apakah Cina sudah bisa menerima Kekristenan? Jawabannya adalah ya dan tidak. Maksudnya adalah, Kekristenan tetap diakui namun hanya beberapa gereja saja yang boleh berdiri yaitu gereja yang mendapat restu resmi dari pemerintah," katanya dalam launching bukunya night of million miracles di STT Rahmat Emmanuel, Jakarta, Sabtu (2/3).
Paul menambahkan bahwa saat ini memang masih ada penganiayaan yang terjadi terhadap umat Kristen di negeri tirai bambu tersebut. Namun hal itu hanya datang dari beberapa daerah saja yang disebutkan pemimpinnya mempunyai sentimen tersendiri kepada Kekristenan.
"Saat ini penganiayaan di Cina hanya bersifat regional saja. Artinya penganiayaan ini datang dari pejabat-pejabat lokal yang sentimen terhadap Kekristenan. Namun diluar gereja resmi, yaitu gereja-gereja rumah memang banyak yang teraniaya," jelasnya.
Namun meskipun aniaya itu masih terjadi, Paul menyebutkan bahwa kini Cina telah lebih terbuka terhadap Kekristenan ketimbang dahulu kala, dimana dirinya beserta ke-19 sejawatnya dari Open Doors harus berjibaku untuk menyelundupkan satu juta alkitab berbahasa Cina pad1 1981, masa dimana Cina masih menutup diri pada pengajaran-pengajaran dari luar. "Alkitab memang hanya tersedia di gereja-gereja resmi pemerintah. Tapi, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa gereja di Cina sudah membaik."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar