Senin, 24 Juni 2013
Batu Pilar Perjanjian Lama, Mazmur Daud Ditemukan di Betlehem
Batu Pilar Perjanjian Lama, Mazmur Daud Ditemukan di Betlehem
MONDAY, 24 JUNE 2013
Total View : 599 times
Sebuah pilar ditemukan di dekat Betlehem yang diduga sebagai kitab Mazmur Raja Daud atau Kitab Salomo.
Seorang pemandu wisata Israel, Binyamin Tropper yang pertama kali menemukan artefak bersejarah itu, sangat terkejut ketika tahu bahwa pemerintah sudah terlebih dulu menemukan pilar bersejarah ini dan merahasiakannya sejak lama.
"Ketika saya tahu bahwa pilar ini sangat bernilai, saya menceritakannya kepada bos saya dan segera memberitahukannya kepada pemerintah yang khusus menangani barang antik (IAA: Israel Antiquities Authority)." ungkapnya seperti yang dilansir foxnews.com.
Tropper yang bekerja di Sekolah Pendidikan Lapangan di Kibbutz Kfar Etzion berkata, "IAA kemudian mengatakan kepada bos saya untuk tutup mulut."
Menurut ahli arkeologi usia pilar itu berkisar 2800 tahun dan dapat dijadikan sebagai bukti sejarah hubungan antara Israel-Yahudi maupun Israel-Arab.
."Pilar ini memiliki berat sekitar lima ton, jadi kamu tidak akan dapat memindahkannya. Sehingga akan tetap berada di sini," katanya.
Pada 20-30 tahun belakangan ini, Israel memperdebatkan kerajaan Raja Daud seperti yang tertulis dalam alkitab dan menghubungkannya pada pilar yang tetap utuh ini dari waktu ke waktu. Namun dilain pihak, pilar ini diklaim sebagai candi pertama yang dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Salomo seperti yang dituliskan di perjanjian lama. Juga peribadatan orang Yahudi yang dikatakan telah di musnahkan oleh Raja Babilonia, Nebukadnezar II pada 578 SM.
"Saya rasa orang Arab yang dekat lokasi pilar ini juga sudah menemukannya, namun mereka tidak menyadari betapa pentingnya batu pilar itu," ujar Tropper.
"Terdapat sumber mata air disana bila kita menggalinya dan orang Arab tentunya akan mendapatkan air dan kita mendapatkan uang," jelasnya.
Penemuan pilar ini masih tetap menjadi kontroversi. Ia berharap agar IAA menyadari betapa berharganya pilar itu sebagai bukti sejarah yang harus digali lebih dalam.
Selasa, 11 Juni 2013
China Berencana Akan Hancurkan Seluruh Gereja Rumah
China Berencana Akan Hancurkan Seluruh Gereja Rumah
Related Articles
TUESDAY, 11 JUNE 2013
Total View : 342 times
Penutupan
puluhan gereja yang terjadi di Propinsi Hainan, China akhir-akhir ini
dikabarkan merupakan salah satu upaya rahasia pemerintah Komunis China
untuk menghancurkan semua gereja rumah yang belum terdaftar secara
resmi, menurut Asosiasi Bantuan China (CAA).
"Pemerintah
sedang menyusun rencana untuk menghancurkan gerakan gereja rumah yang
mulai marak dibangun secara bebas, penghancuran ini kemungkinan akan
berpengaruh terhadap 100 juta orang," kata Presiden CAA, Bob Fu di salah
satu media lokal. "Asosiasi China mengaku terkejut akan tindakan
pemerintah Hainan terkait masalah administrasi yang baru sekarang ini
dipermasalahkan sehingga mereka harus menutup seluruh gereja rumah.
Berdasarkan laporan yang diperoleh belakangan ini dari sejumlah provinsi
di China, rencana ini juga akan segera diberlakukan di daerah lain,"
tambahnya.
Berdasarkan
laporan CAA, pemerintah Komunis China ternyata sudah membuat rencana
ini selama 10 tahun dan salah satu proyeknya adalah dengan memaksa semua
gereja rumah illegal untuk bergabung di dalam sistim resmi Three-Self Patriotic Movement
(TSPM) China. Selama bulan Januari-Juni, Kementerian Agama telah
menyelidiki secara rahasia semua gereja rumah illegal yang ada di China.
Gereja-gereja ini rencananya akan ditutup secara paksa dan para
pemimpin gerejanya akan dikirim ke camp buruh dengan tuduhan
tindakan pengorganisasian dan penggunaan kultus yang bertujuan untuk
melemahkan penegakkan hukum. Gereja-gereja rumah yang bergabung dengan
TSPM akan dinamakan "rumah pertemuan" dan bukan gereja. sementara itu,
walaupun beberapa gereja rumah sudah bergabung dengan TSPM untuk
menghindari pelecehan, sebagian besar jemaat menolak untuk bergabung
karena pemerintah China telah mensensor/memblok sesi khotbah, menurut
media berita, MSN. Bagi gereja rumah yang belum bergabung dengan TSPM,
pemerintah akan menutup semua gereja rumah illegal yang diprediksi akan
dilakukan pada 2015 – 2025.
Rencana
penutupan gereja rumah yang terjadi di China mungkin hanya salah satu
contoh dari banyak kasus penganiayaan terhadap kekristenan di dunia.
Oleh karenanya tetaplah berdoa dan jangan jemu dan lelah dalam
mempertahankan iman kekristenan kita dan tetaplah mengabarkan kabar
baik kepada mereka yang belum mengenal Yesus.
Kamis, 06 Juni 2013
Jemaat Berkurang, Gereja Bersejarah Tutup
Jemaat Berkurang, Gereja Bersejarah Tutup
Related Articles
THURSDAY, 06 JUNE 2013
Total View : 424 times
Jumlah anggota jemaat yang setiap tahunnya berkurang dan semakin menyusut membuat gereja paling bersejarah di Aurora, Lawrence County Missouri Amerika Serikat harus ditutup. Gereja bernama The Aurora First Christian Church itu sendiri telah berdiri selama 142 tahun.
"Kami punya kelas sekolah minggu yang besar dengan berbagai aktivitas. Kami begitu berkembang, kami merayakan beberapa hari penting dan juga persekutuan yang indah. Itu sangat membekas bagi saya. Karena kakek suami beserta keluarganya beserta disitu, saya dan suamipun bergerereja disana, termasuk juga anak-anak kami," kenang Betty Burk, seorang jemaat yang telah turun temurun bergereja di rumah ibadah itu selama 67 tahun.
Namun seiring berjalannya waktu, banyak para anak-anak dan juga para keturunan yang kini hijrah ke kota besar untuk menuntut pendidikan dan mencari pekerjaan. Semakin banyak yang keluar membuat jumlah jemaat pun menyusut. "mereka pergi mencari perguruan tinggi. Ketika itulah mereka pindah," tambah Burk.
Pendeta jemaat Charlie Bahn pun mengatakan yang serupa. Menurutnya banyak juga jemaat yang tertarik dengan jemaat lainnya di gereja lain. "Sangat sering mereka tertarik kepada jemaat baru. Kita tidak bisa terus bertahan hingga tersisa hanya satu helai jerami saja. Ini tentu menyedihkan," katanya.
Karena itulah pada Minggu 9 Juni mendatang gereja ini akan melaksanakan ibadah terakhir sekaligus mengucapkan selamat tinggal kepada gereja yang telah mereka tempati selama bertahun-tahun. Gedung gereja itu sendiri akhirnya akan dijual dan jemaat yang tersisa akan menggunakan gedung serbaguna lainnya yang dapat digunakan.
Langganan:
Postingan (Atom)